Sawit Cukup Dominan, Kalsel Prioritaskan Tata Kelola Perkebunan Terintegrasi dan Berkelanjutan

test

Sawit Cukup Dominan, Kalsel Prioritaskan Tata Kelola Perkebunan Terintegrasi dan Berkelanjutan

https://www.Mediawarta.net
Minggu, 26 Desember 2021

 

DISMUNNAK

MEDIAWARTA NET, BANJARBARU - Fakta membuktikan Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah di Indonesia yang jadi penyumbang produksi minyak sawit atau CPO yang cukup dominan di Indonesia. Pertumbuhan produktivitas kelapa sawit di bumi Lambung Mangkurat mencapai 3,92 ton per hektare dan merupakan provinsi tertinggi di Indonesia, setelah provinsi tetangganya, Kalimantan Tengah, yang mendongkrak produktivitasnya di kisaran angka 4,09 ton per hektare. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan, Drh.Suparmi, MS, menyebutkan mengutip data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, sedikitnya lahan perkebunan kelapa sawit telah mencapai 64.632 hektare. Sedangkan luas perkebunan kelapa sawit di Kalsel mencapai 423 ribu hektare dengan hampir 20% merupakan perkebunan rakyat. Menurutnya, sektor pertanian dan perkebunan menjadi prioritas pembangunan Pemprov Kalsel. "Karena itulah untuk pembangunan berkelanjutan Provinsi Kalsel khususnya sektor kelapa sawit, prioritas kami terletak pada peningkatan produksi dan produktivitas, peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun, peningkatan industri hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing serta berskala eksportata kelola perkebunan berbasis diversifikasi terintegrasi dan berkelanjutan," kata Suparmi kepada wartawan, di sela-sela Rapat Penyusunan Renstra lingkup Disbunnak Kalsel yang dilaksanakan di ruangan Aula Kelapa Sawit. Jum'at (24/12/2021).

Dalam rapat yang juga menghadirkan pula tim Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Saiful Arifin, S.Pi,MP sebagai pembicara tamu, Drh. Suparmi,menyebutkan terkait industri sawit provinsi ini terdapat 46 pabrik CPO yang tersebar di beberapa kabupaten, seperti Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Barito Kuala dengan kapasitas terpasang 1.500 ton TBS (tandan buah segar) per Jam.
Dismunnak

"Harapan Pak Gubernur adalah perkebunan sawit yang luas ini harus mampu dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Karena itu Kalsel terus mendorong industri sawit agar berdaya saing dan berkelanjutan." ujarnya. Salah yang juga mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan adalah kemampuan memproduksi kelapa sawit yang diestimasikan sebesar 1,60 juta ton. Karena itulah produksi tersebut bisa dimanfaatkan berbagai turunan produk salah satunya seperti B30. Hal ini pula sebagai potensi yang dimiliki dalam penggunaan energi terbarukan yang berasal dari alam. 

Apalagi baru-baru tadi Presiden Jokowi meresmikan pabrik kelapa sawit terbesar di Indonesia Timur, yakni PT Jhonlin Agro Raya (JAR), diproyeksikan bisa memproduksi minyak goreng dan biodiesel B30 sebanyak 60 ton per jam atau 1.500 ton per hari. Sementara dalam rapat tersebut juga dibahas terkait program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip) sebagai upaya percepatan swasembada sapi potong, sekaligus pendukung ketahanan pangan nasional. Program ini juga disupport program strategis nasional, seperti Sapi Kerbau Komuditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN), Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Gerakan Pengembangan dan

Pemanfataan Pakan Berkualitas (GERBANG PATAS), Pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis (PAPAMANIS) dan Pengendalian Pemotongan Ternak Betina Produktif (PAPA TERTIP). "Alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Tabalong sangat mendukung SISKA KU INTIP, diimplementasikan di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tabalong. Hal ini sesuai dengan visi Gubernur Kalsel "Maju" makmur, sejahtera, dan berkelanjutan, sebagai pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN). Catatan kita pada lingkungan perkebunan sawit dengan luas kurang lebih 4.000 hektare digembalakan sekitar 700 ekor," imbuhnya. Olpah Sari Risanta

Di Kalimantan Selatan juga terdapat 2 pabrik minyak goreng (refinery) yang terletak di Kabupaten Kotabaru, yaitu PT. Smart Tbk dengan kapasitas 1.000 ton per hari dan PT. Golden Hope Nusantara dengan kapasitas 2.500 ton per hari. Sedangkan Biodisel PT.Jhonlin Agro Raya memiliki kapasitas 1.500 ton per hari. Terkait itu pula menurut Suparmi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.(mediawarta.net/dismunnak)

Related Posts

There is no other posts in this category.