Sebelumnya Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, Ichroom Muftezar memaparkan pihaknya menawarkan 96 kamar tempat tinggal sementara bagi warga pasar di Rusunawa.
"Kami tetap memerhatikan nasib warga pasar, apalagi yang telah lama bermukim di sana," ungkapnya.
Ketua Aliansi Kerukunan Warga Batuah, M.Syahriannor menanggapi pernyataan Kepala Disperdagin Kota Banjarmasin di salah satu media online dinilai inkonsisten, tidak sesuai dengan waktu audensi warga Batuah di DPRD Kota Banjarmasin, Rabu, 19 Januari 2022. yang menawarkan menyewa rusunawa sebagai tempat tinggal alternatif, sehingga membuat warga berang, karena itu bukan solusi terbaik.
" Saya sudah lama tinggal di Batuah, terun temurun. Ibu saya sekarang sedang sakit. Saya berusaha dan tinggal di Pasar Sejumput Batuah penghasilan perhari tidak menentu dengan menghidupi 2 orang anak saya yang masih kecil-kacil.
Penghidupan saya sering dibantu warga. Kami disini sudah sangat rukun dan kompak, rasa kekeluargaan kami sangat kental.
Kalau ada warga yang sakit, warga yang lain membantu.
Kalau tempat jualan dan tempat tinggal kami dipisah-pisah bagaimana ?
Dampak revitalisasi nanti kami lapak atau kios menebus, atau menyewa, belum lagi kami menyewa rusun yang Bapak tawarkan yang tempatnya jauh dari tempat kami berjualan. Mau diapakan hidup kami. Untuk mencari makan sehari-hari saja sulit, apalagi kalau kami dibebani lagi dengan menebus lapak dan sewa rusun.
Tolong pikirkan dan renungkan Pak nasib
kami." Iyan Wali, merefleksi atas tanggapan Kepala Disperdagin Kota Banjarmasin yang dinilainya, inkonsisten tidak sesuai dengan waktu audensi warga Batuah di DPRD Kota Banjarmasin.
( Mediawarta.net/mis/mona )