![]() |
A. Bayu Candra, |
MEDIAWARTA.NET, Banjarbaru – Kasus UMKM "Mama Khas Banjar" yang ramai diperbincangkan di media sosial menyoroti pentingnya menyeimbangkan emosi dan rasionalitas dalam mengonsumsi informasi. Banyak informasi yang beredar cenderung mengeksploitasi emosi, seperti kesedihan dan rasa iba, untuk menarik perhatian dan mempengaruhi opini publik tanpa mengutamakan verifikasi fakta.
Sejumlah kalangan menilai UMKM, khususnya usaha kecil dan menengah, seharusnya mendapatkan dukungan dan bantuan, bukannya berhadapan dengan masalah hukum. Namun, Dosen Fisipol Universitas Lambung Mangkurat, A. Bayu Candra, menjelaskan bahwa negara hukum memiliki aturan yang harus dipatuhi semua pihak, termasuk UMKM.
"Bagaimanapun kita negara hukum...seandainya tidak memenuhi aturan tersebut, maka sudah tentu pihak penegak hukum harus menjalankan tugasnya untuk penertiban, termasuk UMKM yang tidak memenuhi aturan juga harus ditertibkan, dibina, ditindak dan bahkan diberikan sanksi apabila terus melanggar aturan," jelas A. Bayu Candra.
Ia menambahkan bahwa informasi yang berbahaya adalah informasi yang setengah-setengah, diframing, atau ditunggangi kepentingan tertentu. Informasi yang dikemas secara emosional, seperti dalam kasus ini, dapat memicu rasa iba dan empati yang berlebihan, sehingga mengaburkan fakta dan proses hukum yang sebenarnya.
"Pada kasus ini orang menduga terjadi kriminalisasi, namun kriminalisasi ini sangat memungkinkan hasil dari informasi yang dikemas secara emosional tadi... sehingga orang merasa iba kemudian berempati serta beranggapan terlalu tega untuk memproses atau menindak secara hukum hal semacam itu, tanpa tahu proses dan akar masalahnya sebenarnya," imbuhnya.
Di sisi lain, Polda Kalsel sebagai institusi penegak hukum bertindak berdasarkan data dan bukti, sejalan dengan aturan hukum yang berlaku. Mereka menekankan pentingnya rasionalitas dalam menghadapi informasi yang beredar.
"Kita sebagai masyarakat sudah seharusnya dapat memfilter informasi yang beredar dengan rasional... persoalan makanan yang masuk ke dalam tubuh ini akan berakibat pada kesehatan kita juga," ungkap A. Bayu Candra.
Polemik ini menunjukkan pentingnya bagi masyarakat untuk memfilter informasi dengan bijak, menyeimbangkan emosi dan rasio dalam menghadapi banjir informasi di era digital.
Redaksi