![]() |
Foto istimewa detik.com |
MEDIAWARTA.NET, Jakarta – Karier politik dan jabatan mentereng Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel kini porak-poranda. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkannya sebagai tersangka usai terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada 20–21 Agustus 2025.
Pantauan di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (21/8), Noel terlihat digiring penyidik turun dari lantai dua sekitar pukul 15.36 WIB. Ia tampak mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK, tanda bahwa statusnya kini jelas: tersangka kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikat K3.
“Setelah dilakukan pemeriksaan intensif dan gelar perkara, KPK menetapkan 11 orang sebagai tersangka, termasuk saudara IE alias Noel,” ujar Wakil Ketua KPK, seperti dikutip dari Tempo.
Tak tanggung-tanggung, dari OTT ini KPK menyita puluhan kendaraan roda dua dan empat, mulai dari Nissan GT-R, motor Ducati, hingga deretan mobil mewah lain. Selain itu, uang tunai miliaran rupiah juga diamankan.
“Kami menemukan dugaan kuat adanya aliran dana hasil pemerasan yang digunakan untuk membeli kendaraan mewah,” kata sumber internal KPK yang dikutip RMOL.
Meski sudah memakai rompi tahanan, Noel tetap ngotot membantah.
“Saya tidak pernah melakukan OTT atau pemerasan. Saya mohon maaf kepada Presiden, keluarga, dan seluruh masyarakat,” kata Noel dalam pernyataannya yang diunggah di Instagram.
Namun publik justru semakin sinis. Banyak pihak menilai bantahan itu hanya retorika basi yang kerap muncul dari pejabat terjaring OTT.
Istana lewat juru bicara Presiden Prabowo Subianto menyatakan masih menunggu langkah resmi KPK sebelum memutuskan nasib Noel di kabinet.
“Asas praduga tak bersalah tetap dikedepankan, tapi kita tunggu perkembangan kasusnya,” ujar jubir, dikutip dari DetikNews.
Di sisi lain, DPR lebih keras menanggapi. Anggota Komisi III DPR, Abdullah, menyebut kasus Noel menjadi alarm keras.
“Tidak ada lagi istilah pejabat kebal hukum. Kalau berani korupsi, ya siap-siap digaruk KPK. Ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo,” tegasnya.
Immanuel Ebenezer yang sebelumnya dikenal sebagai aktivis sekaligus loyalis politik kini harus menghadapi kenyataan pahit. Dari kursi empuk Wamenaker, ia kini mendekam di balik jeruji besi Rutan KPK.
Kasus Noel menjadi tamparan keras bagi pemerintah, sekaligus pengingat bahwa korupsi selalu mencari jalan, bahkan di lingkar kekuasaan. Dan seperti biasa, rakyatlah yang paling muak.
Editor redaksi