MEDIAWARTA.NET, BANJARMASIN- Kasus penganiyaan terhadap Jurkani (60), seorang advokat dan juga seorang pensiunan perwira polisi, yang terjadi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, hingga kemudian mengakibatkan korban tewas, hingga saat ini masih menimbulkan tanda tanya.
Hal itu menimbulkan tanda tanya dari Aliansyah selaku Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Perlemen (KPK-APP) Kalsel iya mengatakan kepada awak media setelah aksi demo didepan kantor Kejati Kalimantan Selatan (8/2/2022).
"Belum kering kubur saudara kami Zurkani tambang milik anjawara satria kembali di jarahatau di rampok para mafia tambang di desa bunati angsana padahal kita semua tahu tambang tersebut sudah di police line oleh bareskrim mabes polri di aparat penegak hukum di banua ,"ucapnya
"PT.Azawara Satria bisa di rampok dan dijarah padahal sudah di policeline oleh Mabes Polri kenapa bisa masih dikerjakan,"tanyanya
"Ini adalah pelecehan terhadap penegak Hukum Dibanua ada apa dengan penegak Hukum kita ini memalukan,"tegasnya
"Apakah Hukum kita Dibanua ini bisa di beli dengan materi jaminan jabatan,karna sampai sekarang penambang elegal di PT.Azawara Satria masih beroperasi dengan bebas,"ujarnya dengan satir
"PT.Azawara Satria sekarang kembali di jarah mafia tambang kemana Hukum dibanua ini,"lanjutnya
"Seharusnya tindak tegas para mafia tambang ini jangan sampai ada Jurkani ke dua dan ke tiga lagi,"katanya dengan geram
Perlu diketahui sebelumnya
Jurkani, dibacok orang tak dikenal, di Desa Bunati, Jumat (21/10/2021) petang. Akibat pembacokan itu, korban mengalami luka parah di sekujur tubuhnya.hingga meninggal dunia setelah melalui perawatan
(mediawarta.net/Cr017)
"PT.Azawara Satria bisa di rampok dan dijarah padahal sudah di policeline oleh Mabes Polri kenapa bisa masih dikerjakan,"tanyanya
"Ini adalah pelecehan terhadap penegak Hukum Dibanua ada apa dengan penegak Hukum kita ini memalukan,"tegasnya
"Apakah Hukum kita Dibanua ini bisa di beli dengan materi jaminan jabatan,karna sampai sekarang penambang elegal di PT.Azawara Satria masih beroperasi dengan bebas,"ujarnya dengan satir
"PT.Azawara Satria sekarang kembali di jarah mafia tambang kemana Hukum dibanua ini,"lanjutnya
"Seharusnya tindak tegas para mafia tambang ini jangan sampai ada Jurkani ke dua dan ke tiga lagi,"katanya dengan geram
Perlu diketahui sebelumnya
Jurkani, dibacok orang tak dikenal, di Desa Bunati, Jumat (21/10/2021) petang. Akibat pembacokan itu, korban mengalami luka parah di sekujur tubuhnya.hingga meninggal dunia setelah melalui perawatan
(mediawarta.net/Cr017)