![]() |
Foto istimewa |
MEDIAWARTA.NET, Jakarta - Brigjen TNI Wimoko resmi menjadi perwira pertama dari Akademi Militer (Akmil) angkatan 2000 yang menyandang pangkat jenderal bintang satu. Kenaikan pangkat tersebut bersamaan dengan promosi jabatan sebagai Komandan Korem 102/Panju Panjung (PJG) di bawah Kodam XII/Tanjungpura.
Brigjen Wimoko merupakan rekan satu angkatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Prestasi Wimoko menempatkannya sebagai jenderal termuda di tubuh TNI saat ini.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), unit elite yang bertugas langsung mengawal Presiden Joko Widodo. Promosi ke pangkat Brigadir Jenderal datang pada momen krusial: hari terakhir masa dinas Presiden Jokowi, menjadi catatan penting dalam karier militernya.
Brigjen Wimoko lahir di Ngawi, Jawa Timur, pada 19 Juni 1977. Ia telah menorehkan banyak pengalaman strategis di dunia militer. Sebelum memimpin Grup A Paspampres, Wimoko sempat menjabat sebagai Asisten Personel (Aspers) Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Jabatan tersebut ia emban setelah bertugas sebagai Dosen Madya di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).
Kariernya di pasukan elite dimulai sejak ia menjabat sebagai Wakil Komandan Satuan 81 Kopassus saat berpangkat Letnan Kolonel. Di posisi tersebut, ia menggantikan Letkol Inf Yosep D.D. Surbakti yang dipindahtugaskan sebagai Kasiops Korem 172 Jayapura, Papua.
Wimoko menggantikan Brigjen TNI Faisol Izuddin Karimi sebagai Dan Grup A Paspampres dalam serah terima jabatan yang dipimpin oleh Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, di GOR Satria Mako Paspampres, Jakarta Pusat, tahun 2023 lalu.
Kabar promosi Brigjen Wimoko muncul bersamaan dengan beredarnya salinan dokumen Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1264/X/2024 tertanggal 10 Oktober 2024. Dokumen tersebut memuat daftar mutasi, rotasi, dan promosi terhadap 63 perwira tinggi TNI.
Dokumen yang ditandatangani oleh Kepala Sekretariat Umum TNI Brigjen TNI Riksani Gumay itu mencantumkan hasil sidang Wanjakti pada 18 Juli 2024, serta pertimbangan dari pimpinan TNI. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada tanda tangan dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam salinan tersebut.
Beberapa mutasi penting dalam dokumen tersebut antara lain:
Letjen I Nyoman Cantiasa menjadi Staf Khusus KSAD setelah sebelumnya menjabat Wakil Kepala BIN.
Letjen Djaka Budhi Utama menjadi Sekretaris Utama BIN, menggantikan posisi sebelumnya sebagai Irjen Kemhan.
Mayjen Achiruddin, mantan Danpaspampres, ditunjuk menjadi Pangdam VI/Mulawarman.
Mayjen Tri Budi Utomo, yang sebelumnya Pangdam VI, kini menjabat sebagai Sekjen Kemhan.
Marsma Solihin, dari posisi Wadan Paspampres, kini menjabat sebagai Wadankoopsus TNI.
Brigjen (Mar) Samson Sitohang menggantikan Solihin sebagai Wadan Paspampres.
Menariknya, hingga saat ini belum ada perwira tinggi yang ditunjuk menggantikan Mayjen Achiruddin sebagai Komandan Paspampres. Situasi ini mirip dengan kekosongan jabatan Sesmilpres (Sekretaris Militer Presiden) pada masa lalu. Kala itu, Mayjen Rudy Saladin yang dipromosikan menjadi Pangdam V/Brawijaya tetap menjabat Sesmilpres hingga adanya keputusan resmi.
Beredar spekulasi bahwa kekosongan jabatan strategis seperti Danpaspampres dan Sesmilpres disesuaikan dengan pelantikan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Dua posisi ini berada dalam lingkaran terdekat presiden dan secara politis memang kerap mengalami pergantian seiring dengan transisi kepemimpinan nasional.
Dengan pencapaiannya saat ini, Brigjen TNI Wimoko tidak hanya menorehkan sejarah sebagai perwira pertama Akmil 2000 yang meraih bintang, tetapi juga memperkuat rekam jejaknya di jajaran elite TNI sebagai sosok yang tangguh, progresif, dan berintegritas tinggi.
Redaksi