 |
| Istimewa |
MEDIAWARTA.NET, Jakarta – Amarah rakyat meledak di Tanjung Priok. Sabtu (30/8/2025), ratusan warga menyerbu rumah mewah milik Ahmad Sahroni, anggota DPR yang baru saja dicopot dari jabatannya. Amuk massa ini bukan tanpa sebab—pernyataan Sahroni yang menyebut rakyat “tolol” bila menuntut pembubaran DPR, memantik api kemarahan yang akhirnya membakar rumah politikus NasDem tersebut.
Benteng rumah di Kebon Bawang jebol. Pagar besi diruntuhkan, kaca pecah, mobil listrik Lexus di halaman hancur. Tidak berhenti di situ, massa menggondol isi rumah satu per satu—dari kulkas, lemari, kursi, hingga pakaian dan ijazah pribadi. Dalam rekaman yang viral, seorang pria bahkan tampak santai menenteng patung Iron Man koleksi Sahroni, disambut sorak-sorai warga sekitar.
Suasana makin liar. Warga menggotong barang-barang sambil tersenyum, seolah tengah berpesta panen di tengah reruntuhan simbol kemewahan wakil rakyat. “Sudah cukup lama rakyat disakiti, ini balasan!” teriak seorang warga yang terekam kamera.
Lurah Kebon Bawang, Suratno Widodo, hanya bisa mengonfirmasi kerumunan besar di lokasi. Aparat pun tampak kewalahan meredam gelombang kemarahan. Di media sosial, video penjarahan ini langsung meledak, ditonton jutaan kali, menjadi bukti betapa tebal jurang kemarahan rakyat terhadap elite politik.
Serangan ke rumah Sahroni menjadi pesan telanjang: rakyat tidak lagi diam ketika dihina. Pernyataan sembrono dari kursi DPR kini dibayar mahal dengan robohnya benteng pribadi seorang politisi. Rumah hancur, barang habis, dan nama Sahroni terbakar di tengah amukan publik.
Editor redaksi