;head> https://schema.org Derita Banjarsari di Tepi Jurang Tambang Fasilitas Umum Ambruk, Warga Hidup Dalam Ancaman

test

Derita Banjarsari di Tepi Jurang Tambang Fasilitas Umum Ambruk, Warga Hidup Dalam Ancaman

Redaksi
Jumat, 14 November 2025

 

Foto dok istimewa

MEDIAWARTA.NET, Tanah Bumbu_Aktivitas tambang batubara di Desa Banjarsari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, kini bukan lagi sekadar ancaman—melainkan pembunuh ruang hidup yang terus menggigit tanpa ampun. Sabtu (14/11/2025), tanah kembali runtuh. Lubang tambang menganga seperti monster yang lapar, menelan fasilitas umum satu per satu.


Kehancuran itu tampak begitu buas. Lapangan sepak bola yang dulu ramai suara anak-anak kini hilang ditarik ke perut tambang. Area pasar, jantung ekonomi desa, retak dan tercerai-berai. Jalan desa sepanjang ratusan meter ambruk seolah tanah menyerah pada kerakusan manusia. Retakan raksasa merayap, membelah permukaan seperti ular yang siap menggulung apa pun di depannya.


Pagar seng biru dipasang sebagai “batas aman”, namun di lapangan, itu hanyalah penanda bahwa desa sedang berdiri di tepi maut. Kantor Desa Banjarsari kini tinggal hitungan langkah dari bibir jurang—sebuah ironi brutal: pusat administrasi desa menunggu giliran untuk ikut ditelan.


Warga tak lagi sekadar waspada. Mereka hidup dalam ketakutan yang menggerogoti setiap jam—rumah bisa ambruk, tanah bisa runtuh, dan hidup bisa hilang tanpa peringatan. Mereka menuntut pemerintah dan perusahaan tambang berhenti menjadi penonton. Cukup sudah rapat koordinasi tanpa hasil, cukup sudah pernyataan normatif yang tak menyelamatkan siapa pun.


Mereka membutuhkan aksi nyata: mitigasi, penyelamatan, kehadiran negara, dan tanggung jawab perusahaan.
Karena apa yang terjadi di Banjarsari bukan bencana alam—ini bencana yang diciptakan.


Hari ini Banjarsari berdiri di atas jurang. Jika dibiarkan, sebentar lagi yang hilang bukan hanya fasilitas umum… tetapi seluruh desa, seluruh sejarah, seluruh hidup warganya.


Related Posts