![]() |
| Istimewa |
MEDIAWARTA.NET,TABALONG – Suasana di depan Stadion Pembataan, Kecamatan Murung Pudak, sempat memanas pada Jumat (21/11) siang ketika sekelompok pelajar terlibat keributan. Aksi tersebut terekam warga dan cepat beredar luas di media sosial, memancing perhatian publik.
Kapolsek Murung Pudak, Iptu Sunaryo, menjelaskan bahwa kejadian bermula dari kumpulan pelajar di sekitar stadion. Di antara mereka, seorang pelajar berinisial M datang sambil membawa sebilah parang dalam kondisi terhunus.
“Pelajar M sempat menyebut bahwa area itu adalah wilayah jagaannya. Setelah itu ia berbalik dan menyelipkan parang ke pinggangnya,” jelas Sunaryo.
Pada momen itu, pelajar berinisial R langsung bergerak cepat mengamankan M dari belakang dan berhasil mengambil senjata tersebut. Namun situasi tak langsung mereda. Beberapa pelajar lain justru mengerumuni M dan melakukan pemukulan dengan tangan kosong maupun benda tumpul.
Menerima laporan melalui call center 110, petugas Polres Tabalong segera datang ke lokasi dan mengamankan seluruh pelajar yang terlibat. Polisi juga menyita barang bukti berupa parang tanpa sarung sepanjang sekitar 50 cm yang diduga milik M.
Kapolsek Sunaryo menuturkan, pihaknya langsung menghadirkan orang tua para pelajar serta perwakilan sekolah untuk pemeriksaan lanjutan serta memediasi konflik tersebut.
“Dari hasil mediasi, diketahui bahwa kejadian ini dipicu oleh kesalahpahaman,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, seluruh pihak sepakat menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan. Para pelajar yang terlibat juga menandatangani surat kesepakatan bersama sebagai bentuk komitmen untuk tidak mengulangi tindakan serupa.
Kapolres Tabalong, AKBP Wahyu Ismoyo J, S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, melalui Kapolsek Murung Pudak, menyampaikan imbauan tegas kepada seluruh pelajar di Tabalong.
“Kami mengingatkan bahwa membawa senjata tajam dan terlibat perkelahian adalah tindakan melanggar hukum. Ini bisa merugikan diri sendiri, keluarga, dan sekolah,” tegasnya.
Ia juga mengajak orang tua dan pihak sekolah untuk memperketat pengawasan serta pembinaan kepada para pelajar, agar lingkungan pendidikan tetap aman dan kondusif serta kejadian serupa tidak terulang.
Editor Cor

