Antisipasi Dampak LA - Nina, BPBD Kalsel Mujiyat Masifkan Pergerakan

test

Antisipasi Dampak LA - Nina, BPBD Kalsel Mujiyat Masifkan Pergerakan

https://www.Mediawarta.net
Selasa, 02 November 2021




MEDIAWARTA.NET, BANJARMASIN – Ansipasi dampak La Nina, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Kalimantan Selatan rapatkan barisan.

Hal ini diutarakan Mujiyat selaku Kepala BPBD Kalsel saat ditemui di sela – sela acara pengukuhan TP – PKK Provinsi Kalimantan Selatan bertempat di Gedung Mahligai Pancasila, Selasa (2/11). “Kita rapat dulu bersama Forkopimda beserta pihak Kabupaten/Kota untuk memnentukan kita memasuki fase siaga,”ucapnya.

Sebelum menggelar rapat bersama forkopimda Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Mujiyat mepaparkan pihaknya telah  meng-komunikasikan peringatan cuaca dari BMKG ke BPBD daerah sebagai bentuk persiapan tanggap bencana.

“Dan itu Kita informasi dari BMG sudah kita sharre ke daerah – daerah sehingga daerah sudah bisa mempersiapkan untuk kontigensinya persiapan pra – bencana seperti apa yang harus dilakukan,”paparnya.
Melihat adanya potensi bencana akibat dampak La Nina, tentunya BPBD Kalsel tidak tinggal diam.

“Otomatis dengan melihat bencana tahun kemaren kita sekarang tidak boleh lengah,”ucap Kepala BPBD Kalsel ini.

“Masalah informasi sekecil apapun harus disikapi. Kalau kemaren yang bisa kita lihat dan jadikan pelajaran, kita harus lebih hati – hati dan memperhatikan tanda – tanda dari alam,”tambah Mujiyat.

Sebagai informasi, menurut informasi dari BMKG perkiraan curah hujan untuk Kalimantan Selatan masih tinggi bahkan masyarakat harus tetap waspada. Karena di tangga; 4 November nanti perkiraan BMKG akan terjadi hujan lebat dari dampak angina La – Nina.

Mujiyat menilai adanya curah hujan yang tinggi ini merupakan tanda – tanda dari sebuah bencana.

"Jadi gejala informasi tanda – tanda itu memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bencana itu sendiri,”nilainya.

Menyikapi adanya perkiraan hujan lebat dari dampak angina La – Nina ini tentu mengarahkan BPBD Kabupaten/Kota untuk mempersiapkan manajemen sebelum terjadi sebuah bencana.

“Jadi kita minta tolong kpad BPBD setempat agar seperti BPBD Kota Baru dan Tabalong yang sudah mempersiapkan dan antisipasi. Dan nanti di hari Rabu kita ada sosialisasi antara BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota,”ungkap Mujiyat.

Selain itu, BPBD Kalsel juga menentukan lima titik daerah rawan bencana yang ada di Kalimantan Selatan. “Kalau kita mengacu dari kejadian kemarin kita punya lima titik rawan seperti tanah laut, Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah (HST), Barito Kuala. Pelaihari ke atas cekung sehinggaa hujan sedikit masuk air – nya,”tutur Mujiyat.

Diakhir, Mujiyat berharap agar masyarakat bisa menyikapi dan tidak lengah jika terjadi suatu bencana. Adanya kampung/desa tangguh dapat diandalkan sebagai manajemen bencana berbasih komunitas.

“Mudahan kita semua bisa menyikapi ini dan tidak lengah lagi jika terjadi bencana. Masyarakat bisa mengandalkan desa tangguh bencana dan itu merupakan salah satu bentuk manajemen bencana berbasis komunias dan bisa lebih cepat kita atasi,”tutupnya.(mediawarta.net/ahmad)

Related Posts

There is no other posts in this category.