![]() |
Erick seorang jurnalis media daring Darah Juang bersama humas Polda Kalsel wiwid |
MEDIAWARTA.NET, BANJARBARU – Sebuah karya fotografi sederhana namun penuh makna berhasil menarik perhatian dewan juri dalam lomba foto memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79. Karya tersebut milik Ferry Nomika Putra akrab disapa Erick seorang jurnalis media daring Darah Juang, yang berhasil menyabet juara pertama berkat kepekaannya dalam menangkap sisi humanis seorang polisi desa (01/07/2025).
Melalui jepretan lensanya, Erick mengabadikan sosok Bripka Ardianto Aditya Wibisono, Bhabinkamtibmas yang bertugas di Desa Kampung Baru, Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar. Dalam foto itu, Bripka Ardi terlihat akrab berbincang santai bersama para pedagang kain lap dan celemek di Pasar Arba, sebuah pasar tradisional yang menjadi denyut nadi aktivitas warga desa.
Berjudul “Laki-laki Tidak Pernah Mengeluh, Selalu Tertawa Di Manapun Berada,” karya ini tidak hanya menyuguhkan visual yang kuat, namun juga menyiratkan pesan mendalam tentang kehadiran Polri yang membaur, menyatu, dan hadir sebagai sahabat masyarakat.
“Foto ini saya ambil saat melihat langsung bagaimana Pak Ardi berinteraksi hangat dengan warga. Beliau bukan hanya hadir sebagai petugas, tapi juga sebagai sahabat yang tulus. Itulah momen yang ingin saya bagikan,” ujar Erick usai menerima penghargaan.
Sahabat Warga di Balik Seragam
Kehangatan Bripka Ardi bukan sekadar tampak di foto. Sosoknya yang ramah dan bersahaja memang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian warga Kampung Baru. Ia kerap terlihat menyapa pedagang, membantu warga, bahkan sekadar duduk berbincang ringan di warung atau lapak pasar.
“Pak Ardi itu seperti keluarga. Sering datang cuma buat tanya kabar, bantu-bantu kami angkut barang dagangan. Orangnya enggak pernah canggung,” cerita salah seorang pedagang Pasar Arba.
Hubungan yang terjalin hangat ini mencerminkan wajah Polri yang lebih dekat dan bersahabat, jauh dari kesan kaku atau formal.
Membangun Citra Bhayangkara yang Membumi
Menurut panitia lomba, karya Erick dianggap berhasil menangkap esensi Bhayangkara masa kini—yakni hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra dan pengayom yang tulus.
“Lomba ini lebih dari sekadar adu estetika foto. Kami ingin melihat bagaimana nilai-nilai Bhayangkara diwujudkan dalam momen nyata. Foto Bripka Ardi menjadi simbol kekuatan dari interaksi sederhana namun bermakna,” ucap salah satu dewan juri.
Lewat karya ini, citra Polri yang humanis dan membumi kembali mendapat ruang di hati masyarakat. Sosok seperti Bripka Ardianto menjadi pengingat bahwa kepercayaan publik dibangun melalui kedekatan, ketulusan, dan kepedulian satu senyuman, satu sapaan, satu aksi kecil yang berarti besar.
Editor chan