"Galang Rambu Anarki" Seakan Mewakili Kritikan Masyarakat Saat Ini

test

"Galang Rambu Anarki" Seakan Mewakili Kritikan Masyarakat Saat Ini

https://www.Mediawarta.net
Minggu, 04 September 2022

MEDIAWARTA.NET, JAKARTA -Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter.


Konferensi Pers Presiden yang dilakukan Jokowi dan Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden pada, Sabtu (3/9/2022). 


Hal ini banyak menuai kontrofersi dari masyarkat setiap kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah sebenarnya sudah pasti ada yang mengkritik. Mulai dari Orde Baru, sampai yang fenomenal adalah tangisan Megawati Soekarnoputri dan putrinya Puan Maharani saat Presiden SBY menaikkan harga BBM pada masa lalu.


Masyrat mengkritik Lewat lagu berjudul "Galang Rambu Anarki" yang merupakan nama putra sulungnya, Iwan Fals tidak hanya menyentil, tetapi menampar wajah rezim yang menaikkan harga BBM sehingga menyesarakan rakyat.


Lagu yang di ciptakan Iwan Fals pada 1982 di album bertajuk "Opini" bercerita mengenai kelahiran putranya yang kala itu bertepatan dengan tahun baru 1 Januari 1982, sekaligus kenaikan harga BBM.




penggalan di lirik di dalam lagu tersebut  seakan mewakili pada waktu sekarang "Galang Rambu Anarki, ingatlah tangisan pertamamu ditandai BBM membumbung tinggi. Maafkan kedua orang tuamu, kalau tak mampu beli susu. BBM naik tinggi, susu tak terbeli, orang pintar tarik subsidi, mungkin bayi kurang gizi."nada dalam liriknya


Banyak Story Instagram maupun Media Sosial lainnya, Menayangkan pengalan lirik "Galang Rambu Anarki" seakan sangat menyensarakan masyarakat saat ini.(mediawarta.net/tim)

Related Posts

There is no other posts in this category.