![]() |
Istimewa |
JAKARTA – Suasana Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Senin (7/7/2025), terasa berbeda. Tepuk tangan mengiringi momen sakral saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi menyematkan pangkat Komjen (Komisaris Jenderal) kepada Winarto. Sorotan mata tertuju pada pria kelahiran Jakarta, 16 Oktober 1970, yang kini menapaki puncak kariernya sebagai Jenderal Bintang Tiga.
Kenaikan pangkat itu bukan sekadar simbol. Di baliknya, tersimpan perjalanan panjang, kerja keras, dan pengabdian tanpa henti yang telah dilalui Winarto selama lebih dari tiga dekade di tubuh Kepolisian Republik Indonesia.
Langkah Awal Seorang Perwira
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1992 ini memulai kiprahnya di lapangan—persis di tengah dinamika lalu lintas yang menjadi dunia pertamanya. Dari jalanan penuh tantangan itulah, Winarto belajar banyak tentang ketegasan, ketelitian, dan kepemimpinan.
“Dunia lantas membentuk saya menjadi pribadi yang berpikir cepat, bertindak tepat, dan selalu waspada terhadap situasi tak terduga,” ucapnya suatu ketika dalam sebuah wawancara internal Polri.
Jabatan Berganti, Pengabdian Tak Pernah Henti
Karier Winarto terus menanjak. Ia pernah menjabat sebagai Kapolres Tanah Bumbu, Dirlantas di tiga polda berbeda (Kalteng, Riau, dan Sulsel), Kapolrestabes Bandung, hingga dipercaya sebagai Wakapolda Sulawesi Tenggara.
Puncaknya, ia dipercaya menjadi Kabinda Kalimantan Selatan pada 2020 dan Kapolda Kalsel pada 2023—posisi yang menunjukkan kepercayaan besar dari institusi.
Tak berhenti di situ, pengabdiannya juga menjangkau wilayah strategis nasional. Pada 2021, ia ditunjuk sebagai Staf Ahli Bidang Hankam BIN, lalu Deputi VIII BIN, dan kini dipercaya sebagai Inspektur Utama di Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH RI sejak Juni 2025.
Penghargaan sebagai Bukti Dedikasi
Deretan tanda jasa dan bintang kehormatan membuktikan kualitas kepemimpinannya. Mulai dari Bintang Bhayangkara Pratama, Nararya, hingga belasan Satyalancana yang ia raih—semuanya menjadi pengakuan atas dedikasinya terhadap institusi dan negara.
Jenderal yang Tetap Rendah Hati
Meski kini bergelar Komisaris Jenderal, Winarto tetap dikenal sederhana. Ia lebih senang mendengarkan daripada berbicara panjang. Di kalangan junior, ia dihormati sebagai mentor yang tegas tapi peduli. Di mata rekan sejawat, ia adalah pemimpin yang tak banyak bicara tapi banyak bekerja.
“Menjadi polisi itu bukan sekadar soal pangkat. Tapi soal hati, soal niat, dan soal keberanian untuk tetap tegak dalam kebenaran,” ucapnya dalam pidato singkat usai pelantikan.
Tanggung Jawab Baru, Harapan Baru
Dengan pangkat barunya, Komjen Winarto kini berada di barisan teratas struktur Polri. Banyak yang menilai, langkah ini bisa menjadi batu loncatan menuju posisi strategis lainnya. Namun bagi Winarto, esensi dari semua itu tetap sama: melayani masyarakat, menjaga amanah, dan terus belajar.
“Setiap pangkat adalah tanggung jawab, bukan kehormatan pribadi,” tegasnya.
Dari aspal jalanan hingga ruang strategis kenegaraan, Komjen Winarto membuktikan bahwa perjalanan panjang tidak ditentukan oleh langkah cepat, tapi oleh langkah yang konsisten dan penuh komitmen.
Editor redaksi