![]() |
| Istimewa |
Oleh: Muhibbul Jamil
MEDIAWARTA.NET,Jakarta – Sosok perwira muda berprestasi, Ahrie Sonta Nasution, kini resmi menyandang pangkat Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol). Kenaikan pangkatnya menjadi bintang satu di usia 44 tahun menjadikannya salah satu jenderal termuda di jajaran Polri — simbol nyata bahwa regenerasi kepemimpinan di tubuh Bhayangkara terus berjalan dinamis (02/11/2025).
Dikutip dari Kompas.com, Brigjen Ahrie merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2002 yang dikenal berprestasi dan memiliki integritas tinggi. Ia menamatkan pendidikan lanjutan di PTIK (2009), Sespimmen (2016), dan Sespimti (2024) dengan predikat terbaik. Dalam dunia kepolisian, namanya sering disebut sebagai figur muda dengan disiplin tinggi dan gaya kepemimpinan humanis.
Menurut laporan Detik.com, Ahrie pernah menjabat Kanit Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, dan berhasil mengungkap lebih dari 100 kilogram narkotika hanya dalam dua bulan. Ia juga terlibat dalam sejumlah operasi besar, termasuk penangkapan buronan korupsi Djoko Tjandra di Malaysia serta operasi Satgassus Nemangkawi di Papua.
“Ahrie dikenal memiliki kecepatan kerja dan kemampuan analisis yang kuat, terutama dalam kasus kejahatan transnasional. Ia merupakan tipikal perwira lapangan yang mampu berpikir strategis,” tulis Tempo.co dalam ulasannya.
Kariernya terus melesat. Setelah dipercaya sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Ahrie kemudian ditarik ke Mabes Polri dan diangkat menjadi Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 2021. Jabatan itu memperkuat reputasinya sebagai perwira muda yang gesit, jujur, dan memiliki wawasan manajerial mumpuni.
Pada 2024, Ahrie dipercaya menjadi Ajudan Presiden Prabowo Subianto dari unsur Polri. Dalam keterangan Antara News, penunjukan itu dilakukan melalui proses seleksi ketat terhadap enam perwira terbaik Polri. “Beliau adalah salah satu putra terbaik Polri. Melalui seleksi bersama enam peserta dari Polri, beliau terpilih sebagai ajudan Presiden,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikutip dari Tribratanews.polri.go.id.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menegaskan bahwa kenaikan pangkat Brigjen Ahrie merupakan penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya yang nyata di lapangan.
“Kenaikan pangkat bukan sekadar simbol kehormatan, tapi juga amanah untuk terus meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Irjen Sandi, dikutip dari DetikNews.
Dalam laporan Liputan6.com, Brigjen Ahrie disebut sebagai sosok muda dengan rekam jejak mengagumkan di bidang reserse dan pembinaan personel. Ia juga dikenal aktif mengikuti pelatihan luar negeri, antara lain di Politie Academy Apeldoorn (Belanda), Crime Scene Analysis Münster (Jerman), dan Joint Special Operation University, Florida (AS).
Kini, Brigjen Ahrie menjabat Penyelidik Pengamanan Internal Utama Tingkat II Divisi Propam Polri, posisi strategis yang menuntut integritas tinggi dan kemampuan menjaga marwah institusi.
“Kenaikan pangkat Brigjen Ahrie Sonta menjadi sinyal kuat bahwa Polri membuka ruang bagi kader muda berprestasi untuk tampil memimpin,” tulis Kompas.com dalam analisisnya.
Dengan segudang prestasi dan pengalaman internasional, Brigjen Ahrie Sonta menjadi simbol generasi baru Polri yang adaptif, transparan, dan berkarakter Presisi. Ia menegaskan, “Kepercayaan ini adalah amanah. Saya akan bekerja sepenuh hati untuk mengabdi kepada institusi dan masyarakat.”

