![]() |
Ipda Raihan Fakhri Primavinsyah |
MEDIAWARTA.NET, BANJARMASIN – Di usia yang masih sangat muda, Ipda (Inspektur polisi tingkat dua) Raihan Fakhri Primavinsyah telah memegang tanggung jawab besar. Perwira pertama tingkat dua di jajaran Kepolisian Republik Indonesia ini kini dipercaya sebagai Kanit Reserse Polsek Banjarmasin Tengah, Polresta Banjarmasin, Polda Kalimantan Selatan (27/09/2025).
Pria kelahiran Jakarta tahun 2001 ini menempuh perjalanan panjang untuk menggapai cita-cita. Berbekal tekad kuat serta doa tulus kedua orang tua, Raihan memberanikan diri mengikuti seleksi Akademi Kepolisian (Akpol) pada 2019. Perjuangan selama empat tahun itu berbuah manis: pada 2023, ia berhasil menyelesaikan pendidikan dan resmi menyandang pangkat Inspektur Polisi tingkat Dua (Ipda).
“Terus kejar mimpi kalian. Namun yang paling penting, sertakan doa dari orang tua dan mintalah kepada Allah, karena kita hanya bisa berusaha dan memohon,” pesan Raihan kepada generasi muda.
Lulus dari Akpol, langkah karier Raihan bergerak cepat. Ia mengawali tugas sebagai Danton Dalmas Polda Kalsel, kemudian dipercaya menjadi Kanit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Tabalong, sebelum akhirnya diangkat sebagai Kanit 1 Satresnarkoba Polres Tabalong.
Di setiap penugasan, Raihan menunjukkan ketajaman insting penyidik. Ia sukses menangani kasus perkelahian remaja di bawah umur yang berujung kematian, memberantas praktik prostitusi, dan bahkan menggagalkan peredaran 50 butir pil ekstasi hasil pengembangan penangkapan salah seorang pelaku narkotika di Tabalong.
Kini, mengemban amanah sebagai Kanit Reserse Polsek Banjarmasin Tengah, Raihan kembali menorehkan prestasi. Ia memimpin penangkapan pelaku pembunuhan di kawasan Jalan Pasar Lama, Banjarmasin—membuktikan kepercayaan yang diberikan kepadanya tidak disia-siakan.
Baru-baru ini, 25 September 2025, Raihan kembali menunjukkan ketegasannya. Ia sukses menangani kasus perkelahian di Jalan Pekapuran Laut, Gang Nangka, hanya dalam waktu kurang dari 24 jam. Dalam pengungkapan tersebut, dua tersangka berhasil diringkus—sebuah bukti kemampuan respons cepat dan koordinasi tim yang solid di bawah kepemimpinannya.
Raihan tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya seorang wirausaha, sementara sang ibu mengajar sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Didikan disiplin dan nilai kerja keras dari orang tua membuatnya tak pernah gentar mengejar mimpi.
Perjalanan pendidikannya dimulai dari SD Kharisma Bangsa, berlanjut ke SMP Kharisma Bangsa, lalu SMAN 34 Jakarta. Di sanalah tekadnya untuk menjadi polisi semakin menguat, hingga akhirnya terwujud.
Kisah Raihan Fakhri Primavinsyah menjadi bukti bahwa latar belakang sederhana bukan penghalang untuk menapaki karier cemerlang. Dengan keteguhan hati, kerja keras, dan doa orang tua, ia menorehkan prestasi sejak usia belia.
Di tengah tantangan menjaga keamanan kota besar seperti Banjarmasin, Raihan bukan hanya penegak hukum, tetapi juga teladan bagi generasi muda yang berani bermimpi besar dan terus berusaha mewujudkannya.(red)