![]() |
| Doc istimewa |
MEDIAWARTA.NET Balangan — Video itu singkat. Dampaknya panjang. Beredar liar di TikTok, menyeberang ke grup WhatsApp warga, lalu meledak jadi gosip publik. Wajah pemerannya dianggap mirip selebgram lokal. Polres Balangan tak menunggu lebih lama: selebgram TikTok berinisial F dipanggil dan diperiksa (15/12/2025).
“Yang bersangkutan kami periksa untuk dimintai keterangan sebagai saksi,” kata penyidik Polres Balangan, dikutip dari berbagai media.
Pemeriksaan dilakukan setelah video bermuatan asusila itu viral dan menyeret nama F ke pusaran spekulasi. Polisi mengamankan dua rekaman video sebagai pintu masuk penyelidikan—masing-masing berdurasi sekitar 42 detik dan 23 detik.
“Video sudah kami amankan. Asal-usul dan penyebarnya sedang kami telusuri,” ujar sumber kepolisian.
F dipanggil bukan tanpa sebab. Kemiripan visual antara dirinya dan pemeran dalam video membuat namanya lebih dulu diadili di ruang digital. Polisi menegaskan statusnya masih saksi. Belum ada tersangka. Belum ada kesimpulan.
“Ini tahap klarifikasi. Semua keterangan kami uji,” kata penyidik.
Di hadapan penyidik, F membantah keras. Ia menyebut dirinya korban—bukan pelaku. Nama baiknya, kata dia, runtuh lebih cepat daripada proses hukum bekerja.
“Saya tidak terlibat. Saya tidak pernah membuat video itu. Saya merasa difitnah,” ujar F, sebagaimana dilansir sejumlah media.
Ia meminta polisi memburu pihak yang pertama kali merekam dan menyebarkan video. Menurutnya, viralitas telah berubah menjadi hukuman sosial tanpa verifikasi.
Polres Balangan memastikan penyelidikan berlanjut. Polisi membuka kemungkinan memeriksa saksi tambahan dan menelusuri jejak digital penyebaran video.
“Siapa pun yang membuat atau menyebarkan konten pornografi akan kami proses sesuai undang-undang,” tegas kepolisian.
Kasus ini menegaskan satu hal: di media sosial, vonis sering datang lebih cepat daripada fakta. Polisi tertinggal satu langkah. Publik sudah berteriak lebih dulu.
Editor Cor

