;head> https://schema.org Air Mancur Rp11 Miliar Mati Suri, LSM Sekutu: Simbol Bobroknya Pengelolaan APBD 2023

test

Air Mancur Rp11 Miliar Mati Suri, LSM Sekutu: Simbol Bobroknya Pengelolaan APBD 2023

Redaksi
Jumat, 19 September 2025

 


MEDIAWARTA.NET, BANJARMASIN – Proyek air mancur di kawasan Jembatan Pasar Lama yang dibangun dengan anggaran APBD 2023 senilai Rp11 miliar kembali memicu gelombang kritik. Fasilitas yang sempat dipromosikan sebagai ikon baru kota itu kini mati suri, meninggalkan kesan proyek mewah yang hanya menguras uang rakyat tanpa manfaat.



Dalam aksi penyampaian aspirasi Rabu (17/9/2025) di depan Ditreskrimsus Polda Kalsel, Ketua LSM Sekutu (Sahabat Anti Kecurangan Bersatu) Aliansyah melontarkan kritik pedas yang menohok pemerintah kota.


 “Air mancur ini digadang-gadang jadi kebanggaan Banjarmasin, tapi nyatanya hanya monumen pemborosan APBD 2023. Istilah ‘tidak mangkrak’ itu hanya kamuflase. Faktanya, fasilitas mati total dan tak memberi manfaat bagi publik,” tegasnya.


Aliansyah menilai kegagalan menjaga operasional air mancur ini bukan sekadar persoalan teknis. 


“Ini bukti telanjang lemahnya manajemen, buruknya pengawasan, dan abainya tanggung jawab pejabat terkait. Rp11 miliar uang rakyat lenyap untuk proyek mercusuar yang berakhir jadi besi tua,” sindirnya tajam.


Ia mendesak aparat penegak hukum, khususnya Ditreskrimsus Polda Kalsel, tidak tinggal diam. 


“Publik berhak tahu siapa yang harus bertanggung jawab. Jangan biarkan proyek yang dibayar pajak rakyat ini hanya jadi panggung pencitraan dan ajang bagi-bagi anggaran,” ucap Aliansyah.


Menurutnya, dalih bahwa air mancur sempat beroperasi hanyalah tameng untuk menutupi kegagalan. 


“Kalau hanya bisa menyala sebentar lalu mati, itu bukan prestasi. Itu kegagalan mahal yang dibayar keringat masyarakat,” tukasnya.


LSM Sekutu menegaskan, jika tidak ada langkah tegas, air mancur Jembatan Pasar Lama akan menjadi simbol runtuhnya kepercayaan publik terhadap pengelolaan anggaran daerah. 


“Setiap rupiah APBD adalah amanah rakyat. Pemerintah harus ingat: publik tidak akan diam,” pungkas Aliansyah.



Related Posts