![]() |
| Istimewa |
MEDIAWARTA.NET,BALANGAN — Kesiapan Polres Balangan dalam menghadapi potensi ancaman keamanan diuji langsung oleh Wakapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Dr. Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi, S.H., S.I.K., M.H., melalui supervisi ketat terhadap pelaksanaan Sistem Pengamanan Markas Komando (Sispammako) dan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), Kamis (30/10/25).
Dalam kegiatan tersebut, Wakapolda Kalsel didampingi jajaran pejabat utama Polda Kalsel, antara lain Karoops Kombes Pol Nurhandono, Dir Samapta Kombes Pol Timbul Rein Krisman Siregar, Kabid Propam Kombes Heri Purnomo, dan AKBP Haris dari Dit Samapta.
Supervisi ini tidak hanya bersifat administratif, namun juga taktis dan strategis. Melalui Tactical Floor Game (TFG) dan simulasi lapangan, seluruh personel Polres Balangan diuji kemampuannya dalam merespons situasi darurat, mulai dari unjuk rasa anarkis hingga serangan terhadap Mako Polres.
Sebanyak 12 titik vital pengamanan dipetakan, meliputi pintu gerbang, ruang tahanan, gudang logistik, hingga area belakang Polres. Unit Dalmas, Raimas, Tim Escape, dan PLB dilibatkan penuh dalam skenario Alarm Stelling untuk menilai kecepatan, ketepatan, dan koordinasi anggota.
Kapolres Balangan AKBP Dr. Yulianor Abdi, S.H., S.I.K., M.H. melalui Kasi Humas IPTU Eko Budi Mulyono menegaskan, kegiatan ini menjadi sarana penting memantapkan kesiapsiagaan dan profesionalisme aparat.
“Supervisi ini memberi pemahaman visual dan taktis yang utuh. Setiap personel dilatih agar tahu persis tugas dan pola tindak saat kondisi darurat,” ujarnya tegas.
Eko menambahkan, sistem pengamanan yang kuat menjadi tameng penting menghadapi ancaman seperti serangan teroris, unjuk rasa anarkis, hingga sabotase fasilitas kepolisian.
“Polres Balangan siap siaga 24 jam, cepat, tepat, dan terukur dalam bertindak,” tambahnya.
Tim Supervisi Polda Kalsel turut memberikan sejumlah arahan penting, di antaranya pembuatan peta besar Sispamkota sebagai panduan komando terpadu, serta penegasan implementasi Perkap 04 Tahun 2025, terutama terkait batasan pelibatan TNI dalam pengamanan objek vital.
Kabid Propam Polda Kalsel juga menekankan agar dalam setiap pelaksanaan simulasi dan pengamanan unjuk rasa, tidak ada personel membawa senjata api atau peluru tajam.
Selain itu, dalam rangka akselerasi Program Quick Wins 5, 6, dan 7, tim turut meninjau perubahan nomenklatur Kanit SPKT menjadi Pamapta, serta menilai kesiapan Ruang Layanan Polri 110 dan fasilitas pendukung lainnya.
Supervisi Wakapolda Kalsel ini menjadi pengingat penting bahwa kekuatan Polri bukan hanya pada peralatan, melainkan pada kesiapan mental, taktik, dan koordinasi solid di setiap lini.
Redaksi


