;head> https://schema.org Gelombang Penolakan PTDH Kompol Cosmas: Dari Medan Laga ke Ratusan Ribu Dukungan Publik

test

Gelombang Penolakan PTDH Kompol Cosmas: Dari Medan Laga ke Ratusan Ribu Dukungan Publik

Redaksi
Sabtu, 06 September 2025


Istimewa 


JAKARTA -Gelombang penolakan terhadap rencana Pemecatan Tidak dengan Hormat (PTDH) Kompol Kosmas Kaju Gae alias Kompol Cosmas terus meluas. Dalam hitungan jam, dukungan rakyat mengalir deras melalui petisi online yang kini sudah ditandatangani ratusan ribu orang, menandakan publik tidak tinggal diam melihat seorang perwira berintegritas diperlakukan tidak adil.


Bisnis.com mencatat pada Kamis (4/9/2025) sore, jumlah tanda tangan mencapai 72.950 orang. Namun kurang dari 24 jam kemudian, menurut laporan Kabar24 Bisnis.com, dukungan melonjak tajam hingga 167.850 tanda tangan. iNews.id juga melaporkan angka 166.194 tanda tangan, sementara Suara.com menulis lebih dari 150 ribu dukungan telah terkumpul.



Kompol Cosmas bukan sosok baru di tubuh kepolisian. Ia dikenal sebagai perwira yang ditempa dari bawah, meniti karier dengan penugasan di berbagai daerah yang penuh risiko.

Ia pernah bertugas di Polda Papua, menghadapi langsung dinamika keamanan yang keras di wilayah rawan konflik

Ia kemudian ditugaskan di Polda NTT, wilayah perbatasan yang menuntut kepekaan sosial sekaligus ketegasan aparat

Kariernya berlanjut hingga ke Mabes Polri, mengemban tanggung jawab strategis dengan reputasi sebagai polisi lapangan yang menguasai medan.

Bahkan, rekam jejaknya mencatat penugasan di wilayah perbatasan dan kantong kriminalitas tinggi, di mana ia turun langsung, memimpin anak buah, dan tak segan berada di garis depan.


Rekan seprofesinya menyebut Cosmas sebagai komandan yang tidak hanya memberi perintah, tetapi ikut berpeluh dan berjuang bersama pasukannya. Sikap tegas yang berpadu humanis membuatnya dekat dengan masyarakat, sekaligus dihormati oleh anggota.


Lonjakan ratusan ribu tanda tangan petisi adalah bukti kepercayaan masyarakat terhadap sosok yang mereka anggap berjuang di jalan benar. Publik menolak jika pengabdian panjang dan risiko nyawa di medan penugasan dibalas dengan keputusan PTDH yang dianggap sarat ketidakadilan.


Kini, institusi Polri menghadapi ujian besar: apakah akan mendengar suara rakyat yang bersatu membela Kompol Cosmas, atau tetap berjalan dengan keputusan yang berpotensi menggerus kepercayaan publik.


Di tengah sorotan tajam ini, publik berharap agar keadilan tidak dikalahkan oleh prosedur kaku. Karena di balik nama Kompol Cosmas, tersimpan cerita tentang pengabdian panjang seorang perwira yang berdiri di garis depan menjaga bangsa.


Editor redaksi 

Related Posts