;head> https://schema.org Kabid Humas Polda Kalsel: Tiga WNA Korban Heli BK 117-D3 Teridentifikasi, Lima Jenazah Utuh Masih Proses

test

Kabid Humas Polda Kalsel: Tiga WNA Korban Heli BK 117-D3 Teridentifikasi, Lima Jenazah Utuh Masih Proses

Redaksi
Sabtu, 06 September 2025

konfersi pers Korban Heli BK 117



BANJARMASIN – Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) melalui Kabid Humas, Kombes Pol Adam Erwindi, menggelar konferensi pers di Aula RS Bhayangkara, Jalan A. Yani Km 3,5, pada Sabtu malam (6/9/2025). Ia menyampaikan perkembangan terbaru terkait identifikasi korban kecelakaan helikopter BK 117-D3 yang jatuh pada 1 September 2025 lalu. 



Kombes Pol Adam Erwindi mengungkapkan, hingga hari ke-6 pascakejadian, tim berhasil mengevakuasi enam kantong jenazah. “Lima jenazah ditemukan dalam kondisi utuh, sementara satu kantong lainnya berisi body part yang diduga gabungan dari tiga korban,” jelasnya.


“Alhamdulillah, sampai hari ini sudah dapat teridentifikasi tiga korban warga negara asing. Proses identifikasi dilakukan dengan cermat dan hati-hati oleh tim DVI Polda Kalsel bersama Pusdokkes Polri. Selanjutnya, kami akan melanjutkan identifikasi terhadap lima jenazah utuh yang masih menunggu proses,” ujar Adam Erwindi.



Sementara itu, Kabid Dokes Polda Kalsel, Kombes Pol dr. Muhammad El Yandiko, menegaskan bahwa sesuai arahan Kapolda Kalsel, pihaknya akan menyampaikan perkembangan secara terbuka. 


“Pada Jumat, 5 September 2025, tim Basarnas Kalsel telah membawa lima kantong jenazah utuh dan satu kantong berisi body part. Setelah itu, kami mencocokkan data korban saat ini dengan data korban ketika masih hidup. Hasilnya, tiga korban WNA sudah dapat dicocokkan,” jelasnya.


Ketiga WNA tersebut berhasil diidentifikasi melalui catatan medis gigi, yaitu:

  • Mr. W (Australia) – teridentifikasi dari catatan medis gigi,
  • Mr. Skt (India) – teridentifikasi melalui gigi dan rekam medis,
  • Mr. Ctk (Brazil) – teridentifikasi lewat gigi serta ciri fisik yang melekat di tubuh.


El Yandiko menjelaskan, kondisi jenazah yang rusak akibat benturan keras dan suhu panas membuat identifikasi hanya bisa dilakukan melalui gigi. 


“Gigi adalah bagian tubuh yang paling tahan panas dan dapat dibandingkan dengan rekam medis korban. Karena itu, tiga korban WNA ini diyakini hanya bisa diidentifikasi lewat catatan medis gigi,” tegasnya.


Dalam proses ini, tim juga diperkuat oleh Kompol Hastanto, ahli DNA dari DVI Pusdokkes Polri, serta drg. Asteti, ahli forensik gigi. Kehadiran keduanya memastikan bahwa setiap hasil identifikasi dilakukan secara ilmiah, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.


“Identifikasi korban ada tiga indikator utama: sidik jari, gigi, dan DNA. Namun dalam kasus ini, gigi menjadi faktor penentu. Semua dilakukan demi kepastian dan kejelasan bagi keluarga korban,” tambah El Yandiko.


Dengan teridentifikasinya tiga korban WNA, tim akan melanjutkan pemeriksaan terhadap lima jenazah utuh lainnya yang saat ini masih dalam tahap verifikasi.


Editor Kor

Related Posts